Senin, 20 Juni 2011 di 20.08 Diposting oleh Micha Angelo 0 Comments

AP Sohana Jawed, bocah 9 tahun yang mengaku diculik lalu dipaksa memakai rompi berisi bom di Pakistan.


PESHAWAR, KOMPAS.com — Ketakutan belum hilang dari wajahnhya ketika Sohana Jawed menceritakan pengalamannya yang mengerikan. Bocah 9 tahun itu diculik saat akan berangkat ke sekolah di Peshawar, Pakistan.
Oleh kelompok militan yang menculiknya, Sohana dipaksa mengenakan rompi berisi bom lalu menyuruhnya mendekati sebuah pos paramiliter. Sohana menceritakan kejadian yang dialaminya dalam sebuah konferensi pers yang digelar polisi di Peshawar, Senin (20/6/20110).
Kelompok militan sering menggunakan anak-anak lelaki sebagai pembawa bom, tetapi memanfaatkan anak perempuan sangatlah jarang.
Sohana  yang duduk di kelas 3 sekolah dasar  itu dibekap  dua perempuan  dalam perjalanan ke sekolah  lalu dia dimasukkan ke dalam sebuah mobil pada Sabtu (18/6/2011). Kata bocah perempuan itu, di dalam mobil sudah ada dua lekaki.
Salah seorang penculiknya membekapnya dengan sebuah saputangan dan itu membuatnya pingsan, kata Sohana dalam wawancara televisi yang dilakukan secar terpisah.
Ketika dia terbangun dan menangis, salah seoarng perempuan itu memberinya kue yang ternyata membuatnya tidak sadarkan diri lagi. Ketika terbangun lagi, dia sudah berada di sebuah rumah asing.
"Pagi tadi, mereka memaksa saya memakai jaket yang berat lalu membawa saya ke mobil lagi," ujar bocah itu.
Rompi itu berisi sekitar 9 kilogram bahan peledak. "Diperkirakan, bom itu akan diledakkan dari jarak jauh karena yang membawanya anak kecil," ujar Salim Marwat, kepala polisi Lower Dir.
Para penculik itu membawanya ke sebuah pos pemeriksaan yang diawasi paramiliter Frontier Corps sekitar 10 kilometer dari Timergarah, kota utama di Distrik Lower Dir.
Ketika para penculik keluar dari mobil, Sohana berlari ke arah para tentara itu seraya menunjukkan rompinya, ujar Marwat.
"Saya mendapat kesempatan melepas tangan dari perempuan itu lalu lari," kata Sohana.
Ketika tentara paramiliter menyadari yang terjadi, para penculik sudah kabur. Menurut Marwat, pihaknya menggelar operasi untuk mencari mereka.
Belum jelas alasan penculik tidak meledakkan bom bunuh diri itu setelah Sohana melepaskan diri. "Mungkin mereka panik dan lari begitu saja," ujar Marwat.
Asif Khan, kepala polisi Hashtnagri, tempat Sohana mengaku tinggal dan diculik, menyatakan belum mendapat laporan anak hilang dan belum berhasil menemukan warga dengan nama Sohana Jawed.
Polisi Lower Dir akan menanyai Sohana lebih lanjut setelah dia diperiksa psikiater yang akan membantunya mengatasi trauma.
"Polisi akan mencoba mendapatkan informasi dari dia setelah kondisi kejiwaannya pulih," kata Marwat.

Sumber:www.kompas.com

0 Responses so far.

Posting Komentar